Wednesday 11 December 2013

APLIKASI PSIKOSOSIAL DALAM BIDANG KEMILITERAN



 
 
Dalam suatu kehidupan Militer tidak terlepas dari perilaku social. Salah satu perilaku tersebut yaitu situasi kelompok social, dimana kelompok social adalah suatu kesatuan social yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma – norma tertentu yang khas bagi kesatuan social tersebut.
Situasi kelompok social yang kondusif sangat berpengaruh pada kekuatan dan pertahanan militer. Karena pada dasarnya anggota dari kelompok social memiliki kesadaran yang sama akan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Militer. Adanya solidaritas, saling membantu dan tolong  menolong juga menjadikan antar anggota mempunyai hubungan kerja sama yang erat dalam menjalankan tugas kemiliteran.
Selain dituntut untuk bisa bekerjasama yang baik antara anggota militer juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar. Dimana secara umum, keputusan berfungsi untuk meramalkan perilaku secara lebih tepat serta dapat menyarankan kepada seseorang untuk mengambil pilihan yang paling tepat.


 
BAB II
STUDI KASUS

KOPASKA TNI AL
Bekuk dan Lumpuhkan Pembajak Kapal
Beringas, ganas dan sadis apa yang dilakukak komplotan bajak laut yang menamakan dirinya “kelompok teratai putih” menggasak dan menghabisi tiga awak kapal KM.Mutiara yang berhasil disandera. Tetapi dengan kesigapan satu tim Kopaska (Komando Pasukan Katak) yang merupakan salah satu pasukan time lit TNI AL dengan siap menyusup dan membekuk bajak laut tersebut dalam waktu singkat. Kejadian tersebut berawal dari tipu daya salah satu dari tujuh anggota kelompok teratai putih yang berpura-pura kapalnya kehabisan bahan bakar “BBM” dan meminta BBM kepada KM.Mutiara. Tanpa diduga mereka berhasil masuk, dan anggota komplotan tersebut langsung menodongkan senjatanya yang berjenis AK 47, tak lama komplotan tersebut berhasil menguasai kapal dan menyerukan perintah berbau ancaman kepada ABK untuk menyerah melalui corong radio komunikasi. Sialnya, tindakan pembajakan tersebut terendus dan sempat dilaporkan salah satu ABK KM.Mutiara melalui alat komunikasi kepada aparat ( Koarmatim TNI AL ). Tak berselang lama datanglah dua tim Kopaska dengan membawa SeaRaider yang langsung bermanuver dengan memutari kapal dan berusaha merapat kedua sisi lambung bagian britan dan member tembakan peringatan. Hal tersebut tak ayal mendapat sambutan yang hangat dari para pembajak kapal dengan memberondong tembakan kearah pasukan TNI AL tersebut. Sehingga kontak senjatapun tak bisa dihindarkan. Namun kejadian ini tak berlangsung lama, sebab tim Kopaska berhasil naik ( ship Boarding ) dan langsung melakukan ship movement.
Selain menggunakan dua seariders, satu tim Kopaska berhasil didaratkan diatas geladak kapal dengan menggunakan lintas heli dan turun dengan tali ( fast rope ), lalu satu tim lainnya didaratkan dengan menggunakan penerjun statis ( terjun Tempur ) sehingga menambah daya gedor serta semakin mengacaukan perhatian dan pertahanan para pembajak. Sementara itu pemimpin komplotan bajak laut masih terus berkoar melalui corong radio komunikasi dengan menuntut uang tebusan 500 juta rupiah dan kendaraan yang tempatnya ditentukan kemudian. Kejadian tersebut tidak berlangsung lama, pasalnya tim Kopaska secara bertahap berhasil melumpuhkan satu demi satu anggota pembajak, dan akhirnya berhasil menguasai kapal sepenuhnya. Melihat hal tersebut  pemimpin dan salah satu anggota yang menyekap nahkoda kapal KM.Mutiara berusaha melarikan diri  dengan menceburkan dirinya kedalam laut, namun dua orang tersebut juga berhasil ditangkap kembali. Kemudian tim yang lain mengevakuasi nahkoda yang tengah terluka dengan menggunakan heli. Sementara tiga korban tewas lainnya dievakuasi dengan perahu karet.
Itulah scenario latihan yang dijalankan dalam puncak latihan Kopaska TNI AL dengan US Navy Seal yang bersandikan Maritime Interditection Operation yang dilangsungkan di Alur Pelayaran Barat Surabaya ( APBS ) selat Madura dengan KM. Mutiara yang digantikan dengan menggunakan KRI Teluk Ende – 517 yang dipimpin oleh Kolonel Laut Agung Prasetiawan. Puncak latihan tersebut disaksikan langsung ( Dangus Purlatim ) Laksma TNI Soeparno dan Komandan pasukan Katak US Navy untuk Asia Pasific Captain Heron ( Chip Naval Spesial Warefare Unit 1 Asia Pasific ) dan Komandan Satpaska Koarmatim Letkol Laut (E) Muhamad Faisal. Dalam kesempatan tersebut diungkapnya Pasukan Kopaska telah berhasil dengan sigapan dan taktik yang cemerlang membentuk komplotan pembajak. Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa peralatan yang dimiliki oleh Kopaska TNI AL dianggap telah memenuhi standart pasukan katak US Navy dalam operasi yang sama. “saya kagum dan senang dengan apa yang saya saksikan tadi , para prajurit telah menunjukkan kemampuan dan profesionalismenya dengan menjalankan latihan dengan sungguh-sungguh, dari materi yang telah dibahas dipadukan dengan berbagai pengalaman, sehingga terlihat sungguh-sungguh. Mudah – mudahan kedepan latihan seperti ini akan terus berlanjut”. Jelasnya.
Sementara itu Dunguspurlatim mengatakan bahwa latihan seperti itu sudah beberapa kali dilakukan dalam tahun-tahun sebelumnya, sehingga latihan ini merupakan pemantapan yang memadukan teori dan pengalaman antar anggota pasokan katak TNI AL dengan US Navy Seal yang ditunjang dengan peralatan berteknologi tinggi. Selain itu juga dikarenakan kesigapan para anggota kelompok dalam mengambil keputusan yang tepat, tepat dan sempurna yang menjadi kunci utama dalam keberhasilan misi atau operasi tersebut.




BAB III
PEMBAHASAN

Dari contoh kasus diatas kita dapat melihat bahwa pasukan Kopaska sebagai salah satu pasukan elit TNI AL telah berhasil menunjukkan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas yang mereka emban. Namun, keberhasilan ini tentunya tidak semata-mata karena salah satu dari kepandaian dan kecerdasan seorang anggota saja, akan tetapi berkat peranan semua orang dalam satu tim atau kelompok. Untuk membentuk satu time lit seperti Kopaska yang mempunyai tanggung jawab besar seperti ini tentunya tidaklah mudah. Dari banyak karakter, visi, misi maupun pandangan yang berbeda mereka dipersatukan dalam satu tim yang mempunyai tugas pokok yang sangat berat, diantaranya : Reconnaisace, Beach coercing, Salvage Combat dan raids.
Selain dituntut untuk bisa bekerjasama yang baik antar anggotanya juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar.  Hal ini bertujuan agar setiap misi dan operasi – operasi militer maupun non militer yang mereka jalankan dapat berjalan dengan baik. Pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan benar  juga diperlukan untuk semua anggota TNI AL bukan semata untuk Kopaska. Pengambilan keputusan ini nantinya akan berdampak bagi penyelesaian masalah yang dihadapi.
Proses pengambilan keputusan tersebut dapat dilaksanakan oleh diri sendiri sebagai decision maker secara pribadi ataupun dapat diambil melalui sebuah proses pengambilan keputusan dalam sebuah kelompok.
Ada beberapa alasan yang menjadi sebab mengapa suatu keputusan biasanya diambil secara kelompok, yaitu ;
Ø  Keterbatasan dari kemampuan manusia sebagai seorang individu
Ø  Efektivitas para pelaksana keputusan yang dibuat tergantung pada seberapa jauh mereka (pelaksana keputusan) menerima keputusan tersebut
Selain itu ada beberapa tugas lain yang diemban para decision maker ( pengambil keputusan ) yang tergabung dalam kelompok pengambil keputusan adalah :
·         Menganalisis situasi yang meliputi identifikasi masalah dan mendiagnosa sebab – sebab timbulnya masalah
·         Mengidentifikasi komponen dan situasi keputusan yang meliputi identifikasi alternative, criteria dan situasi masa depan.
·         Mengevaluasi beberapa alternative yang ada
·         Memilih alternative yang terbaik
·         Mewaspadai akan kemungkinan munculnya beberapa persoalan yang timbul setelah keputusan tersebut diambil, sekaligus sebagai usaha mengamankan keputusan tersebut.

Beberapa kebaikan atau nilai lebih yang dapat diperoleh dalam mengambil keputusan secara kelompok, antara lain ;
v  Kelompok mungkin saja dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari individu
v  Kelompok akan lebih selektif dalam pelaksanaan keputusan  apabila para anggotanya turut  serta berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
v  Partisipasi anggota dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu tehnik yang sangat bermanfaat dalam proses pelatihan dan pengembangan wawasan bawahan.
Akan tetapi pengambilan keputusan secara kelompok pun masih mempunyai beberapa kelemahan – kelemahan yang biasanya muncul. Berikut adalah beberapa kelemahan – kelemahan yang biasa muncul dalam proses pengambilan keputusan secara kelompok;
ü  Pengambilan keputusan secara kelompok cenderung memakan banyak waktu dan biaya apabila dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara individu atau perorangan.
ü  Pembuatan keputusan secara kelompok kadang – kadang membuat keputusan yang tidak searah dengan tujuan – tujuan unit organisasi yang lebih tinggi.
ü  Anggota – anggota dari organisasi mungkin mempunyai kesimpulan bahwa mereka akan selalu diikut sertakan dalam setiap pengambilan keputusan.
ü  Adanya suatu ketidakpastian diantara anggota kelompok dapat menyebabkan kelompok tersebut tidak mau membuat atau mengambil keputusan sehingga akan menunda penyelesaian masalah dan dapat menimbulkan perasaan tidak enak terhadap semua anggota.
  • Pedoman dalam menentukan penggunaan Kelompok Keputusan
Dalam menggunakan kelompok, ada beberapa pedoman yang dapat dipakai oleh para anggota kelompok sehingga keputusan yang dihasilkan akan dapat diterima oleh seluruh anggota. Beberapa pedoman yang dapat dipergunakan :
1.      Kapan dibutuhkan keterlibatan orang lain dalam pengambilan keputusan ?
Ø  Bila ternyata kehadiran orang lain dapat meningkatkan ketersediaan dan pengolahan informasi dalam upaya peningkatan mutu keputusan.
Ø  Bila kesediaan untuk menerima keputusan merupakan hal utama.
Ø  Bila keputusan merupakan sesuatu yang tidak popular serta keterlibatan seseorang ( bawahan ) dapat menyebabkan rusaknya hubungan dia dengan rekan sejawat, maka bawahan tersebut tidak perlu dilibatkan proses pembuatan keputusan.
2.      Kapan staf ahli diperlukan atau diikutsertakan dalam pembuatan keputusan secara kelompok :
Ø  Bila situasi keputusan tidak terstruktur dan interaksi diantara para staf ahli muungkin dapat menjadikan lebih terstruktur.
Ø  Bila keterlibatan para staf ahli dapat meningkatkan motivasi  dan meminimalisasi waktu / biaya yng digunakan.
Seorang pimpinan yang membentuk kelompok untuk membantunya dalam mengambil suatu keputusan, mempunyai tanggung jawab akhir dalam melaksanakan fungsi manajemen suatu organisasi ( planning, organizing, staffing, directing, controlling ) bagi kelompok tersebut.
3.      Kemudian kapankah seseorang pimpinan atau atasan yang membentuk kelompok tersebut harus melibatkan diri dalam kelompok hasil bentukkanya itu ?
Seorang pimpinan harus melibatkan diri kedalam kelompok ketika :
Ø  Tidak ada lagi orang yang mampu memberikan kepemimpinan yang kuat bagi kelompok. Misalny situasi dimana terdapat banyak konflik dan tidak ada yang mampu mengatasinya.
Ø  Bila kelompok selalu memerlukan informasi yang hanya dapat dipenuhi oleh unsure pimpinan itu sendiri.

o   Faktor Sosial / Psikologis Yang Memperpengaruhi Efektivitas Kelompok :
ü  Anggota yang mempunyai personalitas dominan cenderung akan berpartisipasi secara lebih pula dari kontribusi yang seharusnya dia berikan, sehingga anggota lain tidak memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi
ü  Anggota yang berstatus rendah akan mempunyai kecenderungan untuk berbeda pendapat dengan anggota yang berstatus tinggi.
ü  Adanya tekanan dari suatu kelompok tertentu agar anggota kelompok mengikuti dan menuruti aliran dominan dalam kelompok.
ü  Lama – kelamaan kelompok cenderung kehilangan perspektif tugas utama mereka dan akan terlibat pada hal – hal yang tidak begitu penting.
ü  Akan muncul saat dimana adanya suatu kecenderungan kelompok kurang memperhatikan langkah eksplorasi masalah  dan pencarian alternative terbaik. Mereka cenderung terlalu cepat melangkah  kedalam tahap pemilihan alternative.
ü  Kontribusi anggota kelompok secara individu dibatasi oleh keterbatasan mental masing – masing dan miskomunikasi sesama anggota.

o   Usaha untuk meningkatkan efektivitas kelompok
Ada beberapa cara yang ditempuh untuk meningkatkan efektivitas dari kelompok  pembuatan keputusan, antara lain :
§  Ciptakan suasana kondusif  agar anggota kelompok saling mengenal dan memahami watak, sifat dan karakteristik anggota satu sama lain.
§  Usahakan agar anggota kelompok mengikuti rencana awal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
§  Gunakan peragaan informasi ( grafik, label, diagram ) yang menarik, sehingga anggota kelompok akan merasa tertarik dan memperoleh informasi yang diinginkan dengan sejelas – jelasnya.
§  Usahakan tiap anggota kelompok mempunyai dan memperoleh kesempatan yang sama dalam manajemen diskusi yang baik.
§  Tetap menghargai usulan dan saran serta perbedaan pendapat yang mungkin saja terjadi antar anggota kelompok.











BAB IV
KESIMPULAN

Keberhasilan dalam suatu kelompok tidak hanya semata – mata karena kepandaian ataupun kecerdasan salah satu anggota kelompok saja, tetapi keberhasilan tersebut dapat tercipta berkat peranan semua anggota dalam suatu kelompok. Selain dituntut untuk bisa bekerjasama yang baik, antar anggotanya juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar.
Beberapa tugas yang diemban para decision maker ( pengambil keputusan ) yang tergabung dalam kelompok pengambil keputusan adalah :
Ø  Menganalisis situasi yang meliputi identifikasi masalah dan mendiagnosa sebab – sebab timbulnya masalah
Ø  Mengidentifikasi komponen dan situasi keputusan yang meliputi identifikasi alternative, criteria dan situasi masa depan.
Ø  Mengevaluasi beberapa alternative yang ada
Ø  Memilih alternative yang terbaik
Ø  Mewaspadai akan kemungkinan munculnya beberapa persoalan yang timbul setelah keputusan tersebut diambil, sekaligus sebagai usaha mengamankan keputusan tersebut.
Jadi, aplikasi psikologi social dalam bidang militer itu sangat penting. Salah satu contohnya yaitu seperti yang telah dibahas mengenai kelompok social dan pembuatan keputusan dalam lingkup kemiliteran.

APLIKASI PSIKOSOSIAL DALAM BIDANG KEMILITERAN





Dalam suatu kehidupan Militer tidak terlepas dari perilaku social. Salah satu perilaku tersebut yaitu situasi kelompok social, dimana kelompok social adalah suatu kesatuan social yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma – norma tertentu yang khas bagi kesatuan social tersebut.
Situasi kelompok social yang kondusif sangat berpengaruh pada kekuatan dan pertahanan militer. Karena pada dasarnya anggota dari kelompok social memiliki kesadaran yang sama akan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Militer. Adanya solidaritas, saling membantu dan tolong  menolong juga menjadikan antar anggota mempunyai hubungan kerja sama yang erat dalam menjalankan tugas kemiliteran.
Selain dituntut untuk bisa bekerjasama yang baik antara anggota militer juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar. Dimana secara umum, keputusan berfungsi untuk meramalkan perilaku secara lebih tepat serta dapat menyarankan kepada seseorang untuk mengambil pilihan yang paling tepat.








BAB II
STUDI KASUS

KOPASKA TNI AL
Bekuk dan Lumpuhkan Pembajak Kapal
Beringas, ganas dan sadis apa yang dilakukak komplotan bajak laut yang menamakan dirinya “kelompok teratai putih” menggasak dan menghabisi tiga awak kapal KM.Mutiara yang berhasil disandera. Tetapi dengan kesigapan satu tim Kopaska (Komando Pasukan Katak) yang merupakan salah satu pasukan time lit TNI AL dengan siap menyusup dan membekuk bajak laut tersebut dalam waktu singkat. Kejadian tersebut berawal dari tipu daya salah satu dari tujuh anggota kelompok teratai putih yang berpura-pura kapalnya kehabisan bahan bakar “BBM” dan meminta BBM kepada KM.Mutiara. Tanpa diduga mereka berhasil masuk, dan anggota komplotan tersebut langsung menodongkan senjatanya yang berjenis AK 47, tak lama komplotan tersebut berhasil menguasai kapal dan menyerukan perintah berbau ancaman kepada ABK untuk menyerah melalui corong radio komunikasi. Sialnya, tindakan pembajakan tersebut terendus dan sempat dilaporkan salah satu ABK KM.Mutiara melalui alat komunikasi kepada aparat ( Koarmatim TNI AL ). Tak berselang lama datanglah dua tim Kopaska dengan membawa SeaRaider yang langsung bermanuver dengan memutari kapal dan berusaha merapat kedua sisi lambung bagian britan dan member tembakan peringatan. Hal tersebut tak ayal mendapat sambutan yang hangat dari para pembajak kapal dengan memberondong tembakan kearah pasukan TNI AL tersebut. Sehingga kontak senjatapun tak bisa dihindarkan. Namun kejadian ini tak berlangsung lama, sebab tim Kopaska berhasil naik ( ship Boarding ) dan langsung melakukan ship movement.
Selain menggunakan dua seariders, satu tim Kopaska berhasil didaratkan diatas geladak kapal dengan menggunakan lintas heli dan turun dengan tali ( fast rope ), lalu satu tim lainnya didaratkan dengan menggunakan penerjun statis ( terjun Tempur ) sehingga menambah daya gedor serta semakin mengacaukan perhatian dan pertahanan para pembajak. Sementara itu pemimpin komplotan bajak laut masih terus berkoar melalui corong radio komunikasi dengan menuntut uang tebusan 500 juta rupiah dan kendaraan yang tempatnya ditentukan kemudian. Kejadian tersebut tidak berlangsung lama, pasalnya tim Kopaska secara bertahap berhasil melumpuhkan satu demi satu anggota pembajak, dan akhirnya berhasil menguasai kapal sepenuhnya. Melihat hal tersebut  pemimpin dan salah satu anggota yang menyekap nahkoda kapal KM.Mutiara berusaha melarikan diri  dengan menceburkan dirinya kedalam laut, namun dua orang tersebut juga berhasil ditangkap kembali. Kemudian tim yang lain mengevakuasi nahkoda yang tengah terluka dengan menggunakan heli. Sementara tiga korban tewas lainnya dievakuasi dengan perahu karet.
Itulah scenario latihan yang dijalankan dalam puncak latihan Kopaska TNI AL dengan US Navy Seal yang bersandikan Maritime Interditection Operation yang dilangsungkan di Alur Pelayaran Barat Surabaya ( APBS ) selat Madura dengan KM. Mutiara yang digantikan dengan menggunakan KRI Teluk Ende – 517 yang dipimpin oleh Kolonel Laut Agung Prasetiawan. Puncak latihan tersebut disaksikan langsung ( Dangus Purlatim ) Laksma TNI Soeparno dan Komandan pasukan Katak US Navy untuk Asia Pasific Captain Heron ( Chip Naval Spesial Warefare Unit 1 Asia Pasific ) dan Komandan Satpaska Koarmatim Letkol Laut (E) Muhamad Faisal. Dalam kesempatan tersebut diungkapnya Pasukan Kopaska telah berhasil dengan sigapan dan taktik yang cemerlang membentuk komplotan pembajak. Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa peralatan yang dimiliki oleh Kopaska TNI AL dianggap telah memenuhi standart pasukan katak US Navy dalam operasi yang sama. “saya kagum dan senang dengan apa yang saya saksikan tadi , para prajurit telah menunjukkan kemampuan dan profesionalismenya dengan menjalankan latihan dengan sungguh-sungguh, dari materi yang telah dibahas dipadukan dengan berbagai pengalaman, sehingga terlihat sungguh-sungguh. Mudah – mudahan kedepan latihan seperti ini akan terus berlanjut”. Jelasnya.
Sementara itu Dunguspurlatim mengatakan bahwa latihan seperti itu sudah beberapa kali dilakukan dalam tahun-tahun sebelumnya, sehingga latihan ini merupakan pemantapan yang memadukan teori dan pengalaman antar anggota pasokan katak TNI AL dengan US Navy Seal yang ditunjang dengan peralatan berteknologi tinggi. Selain itu juga dikarenakan kesigapan para anggota kelompok dalam mengambil keputusan yang tepat, tepat dan sempurna yang menjadi kunci utama dalam keberhasilan misi atau operasi tersebut.




BAB III
PEMBAHASAN

Dari contoh kasus diatas kita dapat melihat bahwa pasukan Kopaska sebagai salah satu pasukan elit TNI AL telah berhasil menunjukkan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas yang mereka emban. Namun, keberhasilan ini tentunya tidak semata-mata karena salah satu dari kepandaian dan kecerdasan seorang anggota saja, akan tetapi berkat peranan semua orang dalam satu tim atau kelompok. Untuk membentuk satu time lit seperti Kopaska yang mempunyai tanggung jawab besar seperti ini tentunya tidaklah mudah. Dari banyak karakter, visi, misi maupun pandangan yang berbeda mereka dipersatukan dalam satu tim yang mempunyai tugas pokok yang sangat berat, diantaranya : Reconnaisace, Beach coercing, Salvage Combat dan raids.
Selain dituntut untuk bisa bekerjasama yang baik antar anggotanya juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar.  Hal ini bertujuan agar setiap misi dan operasi – operasi militer maupun non militer yang mereka jalankan dapat berjalan dengan baik. Pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan benar  juga diperlukan untuk semua anggota TNI AL bukan semata untuk Kopaska. Pengambilan keputusan ini nantinya akan berdampak bagi penyelesaian masalah yang dihadapi.
Proses pengambilan keputusan tersebut dapat dilaksanakan oleh diri sendiri sebagai decision maker secara pribadi ataupun dapat diambil melalui sebuah proses pengambilan keputusan dalam sebuah kelompok.
Ada beberapa alasan yang menjadi sebab mengapa suatu keputusan biasanya diambil secara kelompok, yaitu ;
Ø  Keterbatasan dari kemampuan manusia sebagai seorang individu
Ø  Efektivitas para pelaksana keputusan yang dibuat tergantung pada seberapa jauh mereka (pelaksana keputusan) menerima keputusan tersebut
Selain itu ada beberapa tugas lain yang diemban para decision maker ( pengambil keputusan ) yang tergabung dalam kelompok pengambil keputusan adalah :
·         Menganalisis situasi yang meliputi identifikasi masalah dan mendiagnosa sebab – sebab timbulnya masalah
·         Mengidentifikasi komponen dan situasi keputusan yang meliputi identifikasi alternative, criteria dan situasi masa depan.
·         Mengevaluasi beberapa alternative yang ada
·         Memilih alternative yang terbaik
·         Mewaspadai akan kemungkinan munculnya beberapa persoalan yang timbul setelah keputusan tersebut diambil, sekaligus sebagai usaha mengamankan keputusan tersebut.

Beberapa kebaikan atau nilai lebih yang dapat diperoleh dalam mengambil keputusan secara kelompok, antara lain ;
v  Kelompok mungkin saja dapat mengambil keputusan yang lebih baik dari individu
v  Kelompok akan lebih selektif dalam pelaksanaan keputusan  apabila para anggotanya turut  serta berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
v  Partisipasi anggota dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu tehnik yang sangat bermanfaat dalam proses pelatihan dan pengembangan wawasan bawahan.
Akan tetapi pengambilan keputusan secara kelompok pun masih mempunyai beberapa kelemahan – kelemahan yang biasanya muncul. Berikut adalah beberapa kelemahan – kelemahan yang biasa muncul dalam proses pengambilan keputusan secara kelompok;
ü  Pengambilan keputusan secara kelompok cenderung memakan banyak waktu dan biaya apabila dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara individu atau perorangan.
ü  Pembuatan keputusan secara kelompok kadang – kadang membuat keputusan yang tidak searah dengan tujuan – tujuan unit organisasi yang lebih tinggi.
ü  Anggota – anggota dari organisasi mungkin mempunyai kesimpulan bahwa mereka akan selalu diikut sertakan dalam setiap pengambilan keputusan.
ü  Adanya suatu ketidakpastian diantara anggota kelompok dapat menyebabkan kelompok tersebut tidak mau membuat atau mengambil keputusan sehingga akan menunda penyelesaian masalah dan dapat menimbulkan perasaan tidak enak terhadap semua anggota.
  • Pedoman dalam menentukan penggunaan Kelompok Keputusan
Dalam menggunakan kelompok, ada beberapa pedoman yang dapat dipakai oleh para anggota kelompok sehingga keputusan yang dihasilkan akan dapat diterima oleh seluruh anggota. Beberapa pedoman yang dapat dipergunakan :
1.      Kapan dibutuhkan keterlibatan orang lain dalam pengambilan keputusan ?
Ø  Bila ternyata kehadiran orang lain dapat meningkatkan ketersediaan dan pengolahan informasi dalam upaya peningkatan mutu keputusan.
Ø  Bila kesediaan untuk menerima keputusan merupakan hal utama.
Ø  Bila keputusan merupakan sesuatu yang tidak popular serta keterlibatan seseorang ( bawahan ) dapat menyebabkan rusaknya hubungan dia dengan rekan sejawat, maka bawahan tersebut tidak perlu dilibatkan proses pembuatan keputusan.
2.      Kapan staf ahli diperlukan atau diikutsertakan dalam pembuatan keputusan secara kelompok :
Ø  Bila situasi keputusan tidak terstruktur dan interaksi diantara para staf ahli muungkin dapat menjadikan lebih terstruktur.
Ø  Bila keterlibatan para staf ahli dapat meningkatkan motivasi  dan meminimalisasi waktu / biaya yng digunakan.
Seorang pimpinan yang membentuk kelompok untuk membantunya dalam mengambil suatu keputusan, mempunyai tanggung jawab akhir dalam melaksanakan fungsi manajemen suatu organisasi ( planning, organizing, staffing, directing, controlling ) bagi kelompok tersebut.
3.      Kemudian kapankah seseorang pimpinan atau atasan yang membentuk kelompok tersebut harus melibatkan diri dalam kelompok hasil bentukkanya itu ?
Seorang pimpinan harus melibatkan diri kedalam kelompok ketika :
Ø  Tidak ada lagi orang yang mampu memberikan kepemimpinan yang kuat bagi kelompok. Misalny situasi dimana terdapat banyak konflik dan tidak ada yang mampu mengatasinya.
Ø  Bila kelompok selalu memerlukan informasi yang hanya dapat dipenuhi oleh unsure pimpinan itu sendiri.

o   Faktor Sosial / Psikologis Yang Memperpengaruhi Efektivitas Kelompok :
ü  Anggota yang mempunyai personalitas dominan cenderung akan berpartisipasi secara lebih pula dari kontribusi yang seharusnya dia berikan, sehingga anggota lain tidak memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi
ü  Anggota yang berstatus rendah akan mempunyai kecenderungan untuk berbeda pendapat dengan anggota yang berstatus tinggi.
ü  Adanya tekanan dari suatu kelompok tertentu agar anggota kelompok mengikuti dan menuruti aliran dominan dalam kelompok.
ü  Lama – kelamaan kelompok cenderung kehilangan perspektif tugas utama mereka dan akan terlibat pada hal – hal yang tidak begitu penting.
ü  Akan muncul saat dimana adanya suatu kecenderungan kelompok kurang memperhatikan langkah eksplorasi masalah  dan pencarian alternative terbaik. Mereka cenderung terlalu cepat melangkah  kedalam tahap pemilihan alternative.
ü  Kontribusi anggota kelompok secara individu dibatasi oleh keterbatasan mental masing – masing dan miskomunikasi sesama anggota.

o   Usaha untuk meningkatkan efektivitas kelompok
Ada beberapa cara yang ditempuh untuk meningkatkan efektivitas dari kelompok  pembuatan keputusan, antara lain :
§  Ciptakan suasana kondusif  agar anggota kelompok saling mengenal dan memahami watak, sifat dan karakteristik anggota satu sama lain.
§  Usahakan agar anggota kelompok mengikuti rencana awal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
§  Gunakan peragaan informasi ( grafik, label, diagram ) yang menarik, sehingga anggota kelompok akan merasa tertarik dan memperoleh informasi yang diinginkan dengan sejelas – jelasnya.
§  Usahakan tiap anggota kelompok mempunyai dan memperoleh kesempatan yang sama dalam manajemen diskusi yang baik.
§  Tetap menghargai usulan dan saran serta perbedaan pendapat yang mungkin saja terjadi antar anggota kelompok.











BAB IV
KESIMPULAN

Keberhasilan dalam suatu kelompok tidak hanya semata – mata karena kepandaian ataupun kecerdasan salah satu anggota kelompok saja, tetapi keberhasilan tersebut dapat tercipta berkat peranan semua anggota dalam suatu kelompok. Selain dituntut untuk bisa bekerjasama yang baik, antar anggotanya juga dituntut untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar.
Beberapa tugas yang diemban para decision maker ( pengambil keputusan ) yang tergabung dalam kelompok pengambil keputusan adalah :
Ø  Menganalisis situasi yang meliputi identifikasi masalah dan mendiagnosa sebab – sebab timbulnya masalah
Ø  Mengidentifikasi komponen dan situasi keputusan yang meliputi identifikasi alternative, criteria dan situasi masa depan.
Ø  Mengevaluasi beberapa alternative yang ada
Ø  Memilih alternative yang terbaik
Ø  Mewaspadai akan kemungkinan munculnya beberapa persoalan yang timbul setelah keputusan tersebut diambil, sekaligus sebagai usaha mengamankan keputusan tersebut.
Jadi, aplikasi psikologi social dalam bidang militer itu sangat penting. Salah satu contohnya yaitu seperti yang telah dibahas mengenai kelompok social dan pembuatan keputusan dalam lingkup kemiliteran.

Tuesday 10 December 2013

Cara mudah meningkatkan backlink dan traffic blog

Cara mudah meningkatkan backlink dan traffic blog


1. bing
2. msn
3. ask
4. alexa
5. Taziex Mobile Blog
6. facebook
7. Twitter
8. bisnis online myblogs
9. uptodat3
10. hanyasebuahgoresanpena.blogspot

OPTIMASI BACKLINK
Banyak yang bilang, cara di atas adalah cara cepat untuk mendapatkan pagerank, namun menurut saya cara itu lebih pantas di bilang cara cepat mendapatkan backlink, jika anda berhasil mengajak 10 orang untuk melakukan optimasi ini, maka dengan sangat cepat backlink web dan blog anda meningkat, setelah backink meningkat, barulah berdampak pada pagerank.
Untuk mendapatkan backlink tersebut, anda cukup copy semua artikel ini sampai selesai dan pastekan di postingan anda, jika ada yang mengikuti atau memposting ulang artikel ini dari postingan web dan blog anda, maka web dan blog anda akan mendapatkan backlink.

Cara Mudah mendapatkan backlink dengan cepat
Berikut ini cara lebih lengkap untuk mendapatkan backlink tersebut.

1. Copy artikel semua artikel postingan ini.

2. Hapus daftar link nomor 1 diatas (bing)

3. Maka link tersebut tinggal sembilan (9)

4. Tambahkan link web atau blog anda di nomor (10)

5. Dan ajak teman untuk melakukan optimasi ini dengan peraturan yang sama.


Ok skian dari saya tentang
Cara mudah meningkatkan backlink dan traffic blog
smoga bermanfaat.

Thursday 5 December 2013

Beginikah Bangsa Kita Saat Ini?

hanya melihat judulnya saja, hati sudah miris sekali. apakah sehancur ini kah generasi penerus bangsa?
tak dapat dipungkiri arus budaya barat sangat berkembang pesat di indonesia sendiri. mulai dari fashion, teknologi, gaya hidup dan lain-lain. namun apakah se”polos” itukah kita hingga HARUSmenerima perkembangan tanpa adanya seleksi. jawabannya TIDAK, mengapa? kita sebagai bangsa indonesia sendiri memiliki memliki budaya timur, yang sejatinya lebih “sopan, berbudi, berakhlak”ketimbang budaya barat.
pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa hal itu tak dapat dijalankan akhir-akhir ini?
kurangnya tingkat moral bagi masyarakat zaman sekarang ini, mengapa? jelas sekali kita tak dapat hidup tanpa adanya moral di sekeliling kita, namun pemahaman moral dewasa ini tak lagi antara pikiran dan perilaku. kurangnya tingkat moral ini berkaitan pula dengan pola asuh yang diberikan orang tua.  menurut freud kepribadian akan terbentuk saat 5tahun pertama, sedangkan menurut teori psikologi belajar sosial, kepribadian akan terbentuk dari proses modelling, identifikasi serta faktor lingkunganyang mengarahkannya.
dari sini dapat dilihat bagaimana peran keluarga dalam memberikan pengenalan pola asuh bagi anak-anaknya, dapat dicontohkan dengan perilaku dari orang tua mulai dari hal yang sepele hingga hal yang sifatnya tabu, semua itu akan lebih baik bila dikaitkan dengan iman kepada Tuhan, jadi dari kecil seorang anak perlu diajari untuk TAKUT TERHADAP TUHAN, sehingga tak ada perilku yang bertentangan dengan perintah-Nya.
di samping moral, faktor ekonomi jelas mempengaruhi terjadinya kasus diatas, karena dewasa ini uang adalah dewa bagi semuanya, tanpa uang seseorang rela merampok, tanpa uang seorang anak manusia rela menjual “dirinya” demi mengejar kenikmatan duniawi serta hidup berfoya-foya. gencarnya budaya barat hampir tak dapat dibendung lagi.
penulis teringat pada sebuah pertanyaan yang mungkin sering direnungkan oleh semua orang : ”mengapa manusia lebih mudah melakukan kejelekan(dosa) daripada kebaikan(pahala)?”
menurut pendapat saya jawabannya ada 2
1. karena manusia lenih senang mengejar kesenangan dunia daripada kesenangan di akhirat. kejelekan(dosa) ini lebih dekat dengan kesenangan dunia yang sementara dan membuat manusia berusaha mencapai kesenganan dunia walaupun dengan cara yang tidak halal.
2. pertanyaan mengapa kejelekan selalu mudah dilakukan daripada kebaikan? sebenarnya tak selalu benar, bahkan sejatinya lebih mudah melakukan kebaikan daripada kejelekan.
misalnya kita akan mencuri sebuah spidol saja, kita harus pandai agar tidak ketahuan orang lain. ketika kita akan melakukan kejahatan (dosa) kita jelas harus menjamin aman dan membuat “skenario” agar seolah tak terjadi apapun serta melakukannya secara diam-diam.
bandingkan bila kita melakukan kebaikan, saat melakukannya kita tak perlu sembunyi (diam-diam), hal paling sederhana saja, senyum secara ikhlas itu sudah menjadi sebuah kebaikan. kebaikan juga dapat dilakukan dimanapun tak perlu sungkan, hanya ikhlas kunci utamanya.
mari saudara-saudra sekalian kita rubah pola pikir kita serta remaja-remaja, anak-anak yang lain dengan lebih dekat Ilahi, karena Allah selalu memberikan kemudahan dan kelancaran bagi hamba-Nya yang memohon pada-Nya

Tuesday 12 November 2013

there's a life . facts in this place

That afternoon , when the sun is in the right of the crown, a hunger came to me . instantly invite a friend to come to pecel snacking . Without thinking , we immediately wrote off to the scene precisely place Pecel consumption . While waiting for food , fried food is still hot inviting desire to eat it . waiting is bored ? Not as long as we can enjoy the breeze that blows . Solid passing on the roadside adds to the funny people who often act in reckless haste , often accidents often happen here . Not far from sight , as seen parking attendants who appeared confuse with a straight face . There seems to be controlling for motor vehicles by the Department which is identical with His light blue uniform . Hmmmm ,  splendidly disciplined thought. But why policing is also accompanied by people dressed in black red uniform when viewed by naked eye and boned looking grim , who the hell ? Although not heard what was said , seen the look on the face of the fear of the usual parking attendants keep in several places in the area . ID card as well as some of them also look wallet . Collection data for a parking area  ? But that is issued by the clerk only a piece of paper , not a letter or a receipt ? So why is the way to use the service " workers with different uniforms " ?This phenomenon may often happen , just often escape our gaze , or even our own who do not want to know about it . Not only about the actual parking lot of funny things always end . It's true that one way to make the perception which in this case is the government regulation , should the violence in Indonesia is shown by means of the services of thugs . But is not this way is the way that most end . Maybe they thought that ordinary people are individual dissidents , unruly. Hahahahaha , they are difficult to manage it , because it does not know the rules , whereas when they want to learn , to ask the correct procedure , they are instead treated ridiculous , underestimated . Is that socialization ? Is that kind of how to give referrals ?Traced further , such behavior is actually a derivative , which is considered the culture and habits of their superiors , their leader . In response to the Pancasila as the basic and education , such as the realization that what the leaders in this country today ? Sharp criticism alone is not able to fix it right . Who is wrong ? No one can be blamed , because the bitterness of coffee always tasted sweet sugar Paving . And away from them , the people with kindness live in the gray twilight that closed behind the mask of humor .

Friday 8 November 2013

the dreaming of budi

I stop when he saw a little boy who stopped and walked over to a building where other kids his age were learning while joking . yes it is building an elementary school gendung . I watched the kids while I was sitting in a park near the school , while occasionally continue reading my book .I saw from my seat , the child was seen enthusiastically listened to the lessons happened to take place outside the classroom . pretty soon I will move closer to the girl , she bought a preamble that sells snacks ." Hey , how much is it? ," I interrupted her reverie ." A thousand dollars , want to buy ? " He asked again" I'll take 5 . " I said
 
"Are you not in school ? why even selling ? " I asked again , trying to uncover the causes ."Wow , I dropped out of school , do not have money for school fees . I am also selling while helping parents mas . " He told me ." Means you didn't school  again ? I had seen the boy then listen to the lessons of the school ? " I asked probing" yes , actually I still want to school , I wanted to be a teacher who can provide knowledge to the crowd and later I want to create a free school so that children do not end up like me . "He then gave my order earlier .I can not believe it , still in the 10 years old, he thinks like that . very large and lofty dreams , but what power at the economic side of him and his family have not been able to fulfill it. I opened the bag fatherly took the wallet , reminded me of a book I had brought that contains about nothing is impossible ! ! achieve your big dreams ! !" This money , if you might be able to take the rest of use to borrow or buy a book for you to read at home , another one is there a book may be useful for you . " I said" Thank you  . " He said in tears of emotion ." What is your name ? " I asked , " Budi . " he repliedI walked away with a sense of emotion , I felt pity . I stepped around me did not look like a child's mind is rarely seen dropping out of school . perhaps even among the children was deliberately used as a moneymaker . so I thought at the time. can not imagine what would be the nation 's bleak future when a child like mind did not get enough education .if so expensive cost of education in this country ? whether such person should not favor can not be a successful person ? I was only able to take a breath

I took the initiative with my friends to give the knowledge i have to teach Budi and his friends
 3 weeks later I started to open up a place suitable for that activity , unpredictable turns a lot of children who drop out of school are enthusiastic , but not once did I find Blake. all this time I'm trying to find a very large favor that his dream can not I find. I just hope Budi  able to achieve that noble dream .